1.
PENDAHULUAN
1.1
ARSITEKTUR BIOLOGIK
Arsitektur biologi berarti ilmu penghubung antara manusia dan
lingkungannya secara keseluruhan. Titik berat definisi tersebut di atas
terletak pada keseluruhan. Hanya penyelesaian secara interdisipliner
memungkinkan pengertian sepenuhnya.
Jikalau kemanusiaan dan kebudayaan tidak menjadi pusat pada penyelesaian
arsitektur/pembangunan, maka prinsip biologis di abaikan. Bila itu terjadi,
arsitektur dan teknik di bidang bangunan perumahan hanya akan membentuk rumah
dan tempat kediaman tanpa roh dan jiwa, tanpa ada rasa kemanusiaan. Manusia
sebagai penghuni gedung dan bangunan tersebut akan terasing.
Pentingnya arsitektur dan arsitek di cerminkan oleh komposisi dan
penghubungan bagian-bagian sebagai sesuatu yang harmonis dan kompleks. Kualitas
bangunan dengan bagian-bagian material dan rohani menentukan kualitas
lingkungan hidup manusia. Perhatian terhadap tiap-tiap bagian yang memengaruhi
kualitas kehidupan, di lakukan oleh arsitektur biologis
1.2
LINGKUNGAN MANUSIA
Jikalau kita membandingkan kualitas lingkungan pada masa lalu dengan
keadaan sekarang, maka harus kita akui bahwa kualitasnya makin lama makin
menurun.
Kehidupan manusia yang seimbang dengan alam akan membutuhkan pengertian
baru bagi istilah-istilah yang ada, seperti misalnya pengertian waktu, ruang,
ukuran, fungsi, lingkungan dan sebagainya.
1.3
PENGARUH ENERGI
Salah satu usaha untuk mencapai keseimbangan dengan alam ialah memberikan
perhatian pada energi yang dibutuhkan, sebab penggunaan energi yang paling
sedikit, juga akan merusak lingkungan manusia paling sedikit. Itu berarti bahwa
dalam setiap tindakan membangun, kita membutuhkan perhitungan energi dengan
memperhatikan, misalnya:
·
Energi untuk eksploitasi bahan bangunan
·
Energi untuk persiapan bahan bangunan
·
Energi untuk transportasi bahan bangunan
·
Energi untuk mendirikan gedung
·
Energi untuk memelihara gedung
·
Energi untuk perubahan penggunaan gedung
·
Energi untuk membongkar gedung tersebut dsb.
1.4
TEKNOLOGI PROTEKTIF ( PERLONDUNGAN )
Menurut Prof. H. R. Hugi pada makalahnya Angepesste Technologie fur
Entwicklungslander keseimbangan meliputi :
·
Seimbang dengan alam
·
Seimbang dengan manusia
·
Seimbang dengan lingkkungan
2.
PENGERTIAN WAKTU
2.1
SEJARAH
Pembangunan dan kebudayaan merupakan perwujudan sejarah manusia. Terutama
pada masa yang lalu pembangunan rumah kediaman berarti tanda kehidupan, berarti
aktivitas oleh masyarakat setempat. Kehidupan ditentukan oleh agama, kebudayaan
dan masyarakat setempat.
2.2
Waktu sekarang
Waktu sekarang merupakan peralihan
antara sejarah masa lampau dan masa depan. Cara membangun sudah berubah. Pada
masa lalu atap merupakan perlindungan dan tujuan utama rumah kediaman,
sedangkan pada masa sekarang sudah jauh berbeda karena penghuni bermukim lebih
padat. Kini dibutuhkan keamanan untuk rahasia pribadi, sehingga dinding-dinding
dibangun. Kini orang membutuhkan kesenangan hidup dengan fasilitas aliran
listrik, membutuhkan air sehat, lingkungan sehat dengan drainase dan
sebagainya. Penghunitidak dapat membangun rumahnya lagi, karena didahului oleh
teknologi dan pengkhususan tukang dan ahli.
2.3
Masa depan
3.
PENGERTIAN RUANG
3.1
Alam
Manusia dan kebudayaannya serta
peradaban yang dihasilkan terletak pada alam disekitarnya dengan hukum alamnya.
Dari keseimbangan dengan lingkungan sosial-kebudayaan tertentu, kemudian dibuat
faktor-faktor lingkungan, serta pembangunan rumah, pondok dan sebagainya.
Kualitas perumahan akan meningkat dengan keselarasannya dengan alam sekitar,
ketentuan ini akan menjadi dasar ekologi manusia.
3.2
Manusia
Pengertian ruang sejauh
berhubungan dengan manusia merupakan sesuatu yang sangat sulit dijabarkan, sama
sulitnya dengan pengertian ruang dalam kaitannya dengan masyarakat.
3.3
Masyarakat
Selamanya manusia bekerja dan
melakukan sesuatu yang berimbang dengan kemanusiaan dan alam. Kesulitan selalu
terdapat pada manusia dan citra dirinya, yakni hubungannya sebagai individu
dengan masyarakat, kebudayaan dengan agama. Sebagai keterangan, misalnya kita
dapat mengerti bahwa kelaparan yang terdapat diseluruh dunia dapat diubah
dengan makanan. Asal ada makanan, maka kelaparan tidak akan ada. Di bidang
perumahan, pembangunan dan pemukiman, cara penyelesaian di atas tidak akan
berjalan, justru karena perbedaan pengertian pengertian yang begitu beragam di
daerah atau negara masing-masing.
3.4
Bangunan
4.
PENGERTIAN UKURAN
4.1
Perbandingan arsitektur alam dan teknik
Arsitektur masa depan harus lebih
efisien dengan menggunakan energi yang jauhlebih sedikit. Arsitektur seharusnya
lebih biologik.
4.2
Peradaban (sivilisasi) dan kebudayaan
5.
PENGERTIAN FUNGSI
Fungsi menentukan arti.
Perlindungan terhadap kehidupan manusia ialah tujuan pembangunan. Fungsi
melindungi tidak boleh dicampur dengan fungsionalisme sebagai gaya arsitektur.
Pengertian fungsi tentunya jauh lebih luas. Pada alam, semuanya bersifat
fungsional, semua mempunyai fungsi, dan jikalau arsitektur biologis dapat
diterapkan sebagai semacam arsitektur alam maka semuanya juga berfungsi.
5.1
Situasai dan analisa site
Analisa site sebagai dasar
perencanaan tidak mencukupi lagi untuk perencanaan kulit manusia ketiga jika
hanya arsitek saja yang menentukan letak site tersebut. Ia membutuhkan bantuan
ahli-ahli lain sehingga penilaian atas site bersifat menyeluruh.
5.2
Ruang dan iklim
Bangunan dan konstruksinya
dibutuhkan manusia antara lain untuk menghdapi pengaruh iklim. Faktor penting
untuk membangun perlindungan terhadap cuaca dan iklim tersebut ialah
penyinaran, suhu, kelembaban udara, ventilasi dan sebagainya.
5.3
Energi dan bahan bangunan
5.4
Cara membangun dan konstruksi bangunan
a)
Bagian bangunan utama
b)
Bagian bangunan yang bersifat pelengkap
5.5
Hubungan dan sambungan
Membangun tempat tinggal selalu
merupakan usaha merangkai, menyambung, menghubungkan bahan, ruang dan
sebagainya. Dengan kata lain sambungan biasanya kita artikan sebagai suatu
sambungan mekanik seperti misalnya dua balok kayu yang ditakik sehingga
hubungannya erat dan kuat. Sambungan-sambungan kimik atau sambungan-sambungan
biologik sampai kini masih jarang digunakan, walaupun sambungan bangunan alam
misalnya senua biologik atau kimik.
5.6
Ukuran dan proporsi
1.
Pengalaman dasar visual
2.
Pytagoras
3.
Pytagoras telah berhasil dengan penyelidikan
mengenai selingan selaras/harmonis dalam bidang musik
5.7
Ruang dan bentuk
J. A. Scheiderfrankan seorang
ahli filsafat penulis buku Geist und form dengan nama samaran Bo Yin Ra
mengemukakan tentang arti bentuk sebagai faktor teratur pada jiwa manusia :
“ lingkungan kita harus memperlihatkan bentuk yang kita rasakan sebagai murni
dan benar! Jangan kita lupa, bahwa semua lingkungan kita mempengaruhi kita
kembali dan membentuk kita! “
6.
PENGERTIAN LINGKUNGAN
6.1
Lingkungan alam
Sifat, cara pemilihan dan
pengelolaan atas tanah serta bangunan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat,
ikut menjadi faktor penentu dalam pembangunan pemukiman maaupun kelangsungan
kehidupan manusia sehari-hari.
6.2
Lingkungan sekitar (Lingkungan buatan)
Tuntutan tersebut harus dijawab
dengan menggalakkan penggunaan bahan bangunan setempat seperti kayu, bambu,
batu kali, tanah liat, tras, pasir, rumbia dan mengurangi penggunaan bahan
bangunan seperti semen, asbes semen, plastik, baja, kaca, aluminium dan
sebagainya yang penyediannya sangat memboroskan energi dan sumber alam.
Arsitektur biologik bukan lagi seni semacam seni patung saja, melainkan
terutama mendasar pada penggunaan bahan-bahan bangunan biologik.
6.3
Lingkungan sosial dan ekonomi
7.
BAHAN BANGUNAN BIOLOGIS
7.1
Bahan bangunan yang dapat dibudidayakan lagi
a)
Kayu
b)
Bambu
c)
Rumbia, alang-alang dan ijuk
7.2
Bahan bangunan alam yang dapat digunakan lagi
a)
Tanah, tanah liat dan lempung
b)
Batu alam
7.3
Bahan bangunan alam yang dapat disediakan oleh
industrial
a)
Batu buatan yang dibakar (batu merah)
b)
Genting flam dan genting pres
c)
Batu buatan yang tidak dibakar (batako)
8.
PERENCANAAN ARSITEKTUR BIOLOGIS
8.1
Tujuan pembangunan biologis
ARSITEK DAN LINGKUNGAN
1.
PENDAHULUAN
1.1
ARSITEKTUR BIOLOGIK
Arsitektur biologi berarti ilmu penghubung antara manusia dan
lingkungannya secara keseluruhan. Titik berat definisi tersebut di atas
terletak pada keseluruhan. Hanya penyelesaian secara interdisipliner
memungkinkan pengertian sepenuhnya.
Jikalau kemanusiaan dan kebudayaan tidak menjadi pusat pada penyelesaian
arsitektur/pembangunan, maka prinsip biologis di abaikan. Bila itu terjadi,
arsitektur dan teknik di bidang bangunan perumahan hanya akan membentuk rumah
dan tempat kediaman tanpa roh dan jiwa, tanpa ada rasa kemanusiaan. Manusia
sebagai penghuni gedung dan bangunan tersebut akan terasing.
Pentingnya arsitektur dan arsitek di cerminkan oleh komposisi dan
penghubungan bagian-bagian sebagai sesuatu yang harmonis dan kompleks. Kualitas
bangunan dengan bagian-bagian material dan rohani menentukan kualitas
lingkungan hidup manusia. Perhatian terhadap tiap-tiap bagian yang memengaruhi
kualitas kehidupan, di lakukan oleh arsitektur biologis
1.2
LINGKUNGAN MANUSIA
Jikalau kita membandingkan kualitas lingkungan pada masa lalu dengan
keadaan sekarang, maka harus kita akui bahwa kualitasnya makin lama makin
menurun.
Kehidupan manusia yang seimbang dengan alam akan membutuhkan pengertian
baru bagi istilah-istilah yang ada, seperti misalnya pengertian waktu, ruang,
ukuran, fungsi, lingkungan dan sebagainya.
1.3
PENGARUH ENERGI
Salah satu usaha untuk mencapai keseimbangan dengan alam ialah memberikan
perhatian pada energi yang dibutuhkan, sebab penggunaan energi yang paling
sedikit, juga akan merusak lingkungan manusia paling sedikit. Itu berarti bahwa
dalam setiap tindakan membangun, kita membutuhkan perhitungan energi dengan
memperhatikan, misalnya:
·
Energi untuk eksploitasi bahan bangunan
·
Energi untuk persiapan bahan bangunan
·
Energi untuk transportasi bahan bangunan
·
Energi untuk mendirikan gedung
·
Energi untuk memelihara gedung
·
Energi untuk perubahan penggunaan gedung
·
Energi untuk membongkar gedung tersebut dsb.
1.4
TEKNOLOGI PROTEKTIF ( PERLONDUNGAN )
Menurut Prof. H. R. Hugi pada makalahnya Angepesste Technologie fur
Entwicklungslander keseimbangan meliputi :
·
Seimbang dengan alam
·
Seimbang dengan manusia
·
Seimbang dengan lingkkungan
2.
PENGERTIAN WAKTU
2.1
SEJARAH
Pembangunan dan kebudayaan merupakan perwujudan sejarah manusia. Terutama
pada masa yang lalu pembangunan rumah kediaman berarti tanda kehidupan, berarti
aktivitas oleh masyarakat setempat. Kehidupan ditentukan oleh agama, kebudayaan
dan masyarakat setempat.
2.2
Waktu sekarang
Waktu sekarang merupakan peralihan
antara sejarah masa lampau dan masa depan. Cara membangun sudah berubah. Pada
masa lalu atap merupakan perlindungan dan tujuan utama rumah kediaman,
sedangkan pada masa sekarang sudah jauh berbeda karena penghuni bermukim lebih
padat. Kini dibutuhkan keamanan untuk rahasia pribadi, sehingga dinding-dinding
dibangun. Kini orang membutuhkan kesenangan hidup dengan fasilitas aliran
listrik, membutuhkan air sehat, lingkungan sehat dengan drainase dan
sebagainya. Penghunitidak dapat membangun rumahnya lagi, karena didahului oleh
teknologi dan pengkhususan tukang dan ahli.
2.3
Masa depan
3.
PENGERTIAN RUANG
3.1
Alam
Manusia dan kebudayaannya serta
peradaban yang dihasilkan terletak pada alam disekitarnya dengan hukum alamnya.
Dari keseimbangan dengan lingkungan sosial-kebudayaan tertentu, kemudian dibuat
faktor-faktor lingkungan, serta pembangunan rumah, pondok dan sebagainya.
Kualitas perumahan akan meningkat dengan keselarasannya dengan alam sekitar,
ketentuan ini akan menjadi dasar ekologi manusia.
3.2
Manusia
Pengertian ruang sejauh
berhubungan dengan manusia merupakan sesuatu yang sangat sulit dijabarkan, sama
sulitnya dengan pengertian ruang dalam kaitannya dengan masyarakat.
3.3
Masyarakat
Selamanya manusia bekerja dan
melakukan sesuatu yang berimbang dengan kemanusiaan dan alam. Kesulitan selalu
terdapat pada manusia dan citra dirinya, yakni hubungannya sebagai individu
dengan masyarakat, kebudayaan dengan agama. Sebagai keterangan, misalnya kita
dapat mengerti bahwa kelaparan yang terdapat diseluruh dunia dapat diubah
dengan makanan. Asal ada makanan, maka kelaparan tidak akan ada. Di bidang
perumahan, pembangunan dan pemukiman, cara penyelesaian di atas tidak akan
berjalan, justru karena perbedaan pengertian pengertian yang begitu beragam di
daerah atau negara masing-masing.
3.4
Bangunan
4.
PENGERTIAN UKURAN
4.1
Perbandingan arsitektur alam dan teknik
Arsitektur masa depan harus lebih
efisien dengan menggunakan energi yang jauhlebih sedikit. Arsitektur seharusnya
lebih biologik.
4.2
Peradaban (sivilisasi) dan kebudayaan
5.
PENGERTIAN FUNGSI
Fungsi menentukan arti.
Perlindungan terhadap kehidupan manusia ialah tujuan pembangunan. Fungsi
melindungi tidak boleh dicampur dengan fungsionalisme sebagai gaya arsitektur.
Pengertian fungsi tentunya jauh lebih luas. Pada alam, semuanya bersifat
fungsional, semua mempunyai fungsi, dan jikalau arsitektur biologis dapat
diterapkan sebagai semacam arsitektur alam maka semuanya juga berfungsi.
5.1
Situasai dan analisa site
Analisa site sebagai dasar
perencanaan tidak mencukupi lagi untuk perencanaan kulit manusia ketiga jika
hanya arsitek saja yang menentukan letak site tersebut. Ia membutuhkan bantuan
ahli-ahli lain sehingga penilaian atas site bersifat menyeluruh.
5.2
Ruang dan iklim
Bangunan dan konstruksinya
dibutuhkan manusia antara lain untuk menghdapi pengaruh iklim. Faktor penting
untuk membangun perlindungan terhadap cuaca dan iklim tersebut ialah
penyinaran, suhu, kelembaban udara, ventilasi dan sebagainya.
5.3
Energi dan bahan bangunan
5.4
Cara membangun dan konstruksi bangunan
a)
Bagian bangunan utama
b)
Bagian bangunan yang bersifat pelengkap
5.5
Hubungan dan sambungan
Membangun tempat tinggal selalu
merupakan usaha merangkai, menyambung, menghubungkan bahan, ruang dan
sebagainya. Dengan kata lain sambungan biasanya kita artikan sebagai suatu
sambungan mekanik seperti misalnya dua balok kayu yang ditakik sehingga
hubungannya erat dan kuat. Sambungan-sambungan kimik atau sambungan-sambungan
biologik sampai kini masih jarang digunakan, walaupun sambungan bangunan alam
misalnya senua biologik atau kimik.
5.6
Ukuran dan proporsi
1.
Pengalaman dasar visual
2.
Pytagoras
3.
Pytagoras telah berhasil dengan penyelidikan
mengenai selingan selaras/harmonis dalam bidang musik
5.7
Ruang dan bentuk
J. A. Scheiderfrankan seorang
ahli filsafat penulis buku Geist und form dengan nama samaran Bo Yin Ra
mengemukakan tentang arti bentuk sebagai faktor teratur pada jiwa manusia :
“ lingkungan kita harus memperlihatkan bentuk yang kita rasakan sebagai murni
dan benar! Jangan kita lupa, bahwa semua lingkungan kita mempengaruhi kita
kembali dan membentuk kita! “
6.
PENGERTIAN LINGKUNGAN
6.1
Lingkungan alam
Sifat, cara pemilihan dan
pengelolaan atas tanah serta bangunan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat,
ikut menjadi faktor penentu dalam pembangunan pemukiman maaupun kelangsungan
kehidupan manusia sehari-hari.
6.2
Lingkungan sekitar (Lingkungan buatan)
Tuntutan tersebut harus dijawab
dengan menggalakkan penggunaan bahan bangunan setempat seperti kayu, bambu,
batu kali, tanah liat, tras, pasir, rumbia dan mengurangi penggunaan bahan
bangunan seperti semen, asbes semen, plastik, baja, kaca, aluminium dan
sebagainya yang penyediannya sangat memboroskan energi dan sumber alam.
Arsitektur biologik bukan lagi seni semacam seni patung saja, melainkan
terutama mendasar pada penggunaan bahan-bahan bangunan biologik.
6.3
Lingkungan sosial dan ekonomi
7.
BAHAN BANGUNAN BIOLOGIS
7.1
Bahan bangunan yang dapat dibudidayakan lagi
a)
Kayu
b)
Bambu
c)
Rumbia, alang-alang dan ijuk
7.2
Bahan bangunan alam yang dapat digunakan lagi
a)
Tanah, tanah liat dan lempung
b)
Batu alam
7.3
Bahan bangunan alam yang dapat disediakan oleh
industrial
a)
Batu buatan yang dibakar (batu merah)
b)
Genting flam dan genting pres
c)
Batu buatan yang tidak dibakar (batako)
8.
PERENCANAAN ARSITEKTUR BIOLOGIS
8.1
Tujuan pembangunan biologis
Penyelidikan arsitektur dan
pembangunan mempunyai tujuan yang berbeda satu sama lain. Dalam penyelidikan
itu biasanya bagian teknik dan ekonomi lebih diutamakan, sekalipun teknik
tersebut belum pasti menjadi teknik yang terbaik. Pada umumnya dalam hal-hal
dasar dan standar, terutama dibidang bahan, bangunan biologik masih mengalami
cacat. Sebenarnya, pada semua penyelidikan seharusnya diperhatikan juga soal
psikologi dan ekologi secara indisipliner.
8.2
Bentuk bangunan dan bahan bangunan
Bahan bangunan dan konstruksi
bangunan adalah dua unsur pembentuk bangunan. Akan tetapi bentuk bangunanpun
ditentukan oleh fungsinya, menurut kebutuhan dasar penghuninya dan cara
membangunnya, yaitu cara membatasi ruang tersebut secara konstruktif dengan
lantai, dinding, susunan atap dan sebagainya.
8.3
Sistem perencanaan
Perencanaan arsitektur biologik
dengan bahan bangunan biologik merupakan suatu lintas ilmu yang melibatkan
antara lain insinyur, ahli bangunan dan pemberi tugas (bouwheer). Kerja sama
yang baik antara mereka yang terlibat akan memungkinkan optimalisasi dalam
perencanaan.
8.4
Arsitektur tradisional
Istilah arsitektur tradisional
dapat diartikan sebagai suatu arsitektur yang diciptakan/dilakukan dengan cara
yang senantiasa sama sejak beberapa generasi. Dengan demikian, arsitektur
tradisional memperlihatkan hubungan manusia dengan sejarahnya dalam bidang
bangunan dan permukiman.
8.5
Menuju arsitektur biologis
a)
Pendahuluan
b)
Rudolf Doernach
c)
Peter Schmid
8.6
prospek mendatang
8.2
Bentuk bangunan dan bahan bangunan
Bahan bangunan dan konstruksi
bangunan adalah dua unsur pembentuk bangunan. Akan tetapi bentuk bangunanpun
ditentukan oleh fungsinya, menurut kebutuhan dasar penghuninya dan cara
membangunnya, yaitu cara membatasi ruang tersebut secara konstruktif dengan
lantai, dinding, susunan atap dan sebagainya.
8.3
Sistem perencanaan
Perencanaan arsitektur biologik
dengan bahan bangunan biologik merupakan suatu lintas ilmu yang melibatkan
antara lain insinyur, ahli bangunan dan pemberi tugas (bouwheer). Kerja sama
yang baik antara mereka yang terlibat akan memungkinkan optimalisasi dalam
perencanaan.
8.4
Arsitektur tradisional
Istilah arsitektur tradisional
dapat diartikan sebagai suatu arsitektur yang diciptakan/dilakukan dengan cara
yang senantiasa sama sejak beberapa generasi. Dengan demikian, arsitektur
tradisional memperlihatkan hubungan manusia dengan sejarahnya dalam bidang
bangunan dan permukiman.
8.5
Menuju arsitektur biologis
a)
Pendahuluan
b)
Rudolf Doernach
c)
Peter Schmid
8.6
prospek mendatang