Selasa, 03 November 2015

#3 RANGKUMAN BUU ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN




1.    PENDAHULUAN
1.1   ARSITEKTUR BIOLOGIK

Arsitektur biologi berarti ilmu penghubung antara manusia dan lingkungannya secara keseluruhan. Titik berat definisi tersebut di atas terletak pada keseluruhan. Hanya penyelesaian secara interdisipliner memungkinkan pengertian sepenuhnya.
Jikalau kemanusiaan dan kebudayaan tidak menjadi pusat pada penyelesaian arsitektur/pembangunan, maka prinsip biologis di abaikan. Bila itu terjadi, arsitektur dan teknik di bidang bangunan perumahan hanya akan membentuk rumah dan tempat kediaman tanpa roh dan jiwa, tanpa ada rasa kemanusiaan. Manusia sebagai penghuni gedung dan bangunan tersebut akan terasing.
Pentingnya arsitektur dan arsitek di cerminkan oleh komposisi dan penghubungan bagian-bagian sebagai sesuatu yang harmonis dan kompleks. Kualitas bangunan dengan bagian-bagian material dan rohani menentukan kualitas lingkungan hidup manusia. Perhatian terhadap tiap-tiap bagian yang memengaruhi kualitas kehidupan, di lakukan oleh arsitektur biologis
1.2   LINGKUNGAN MANUSIA

Jikalau kita membandingkan kualitas lingkungan pada masa lalu dengan keadaan sekarang, maka harus kita akui bahwa kualitasnya makin lama makin menurun.
Kehidupan manusia yang seimbang dengan alam akan membutuhkan pengertian baru bagi istilah-istilah yang ada, seperti misalnya pengertian waktu, ruang, ukuran, fungsi, lingkungan dan sebagainya.
1.3   PENGARUH ENERGI

Salah satu usaha untuk mencapai keseimbangan dengan alam ialah memberikan perhatian pada energi yang dibutuhkan, sebab penggunaan energi yang paling sedikit, juga akan merusak lingkungan manusia paling sedikit. Itu berarti bahwa dalam setiap tindakan membangun, kita membutuhkan perhitungan energi dengan memperhatikan, misalnya:
·         Energi untuk eksploitasi  bahan bangunan
·         Energi untuk persiapan bahan bangunan
·         Energi untuk transportasi bahan bangunan
·         Energi untuk mendirikan gedung
·         Energi untuk memelihara gedung
·         Energi untuk perubahan penggunaan gedung
·         Energi untuk membongkar gedung tersebut dsb.
1.4   TEKNOLOGI PROTEKTIF ( PERLONDUNGAN )

Menurut Prof. H. R. Hugi pada makalahnya Angepesste Technologie fur Entwicklungslander keseimbangan meliputi :
·         Seimbang dengan alam
·         Seimbang dengan manusia
·         Seimbang dengan lingkkungan
2.       PENGERTIAN WAKTU
2.1   SEJARAH

Pembangunan dan kebudayaan merupakan perwujudan sejarah manusia. Terutama pada masa yang lalu pembangunan rumah kediaman berarti tanda kehidupan, berarti aktivitas oleh masyarakat setempat. Kehidupan ditentukan oleh agama, kebudayaan dan masyarakat setempat.
2.2   Waktu sekarang
Waktu sekarang merupakan peralihan antara sejarah masa lampau dan masa depan. Cara membangun sudah berubah. Pada masa lalu atap merupakan perlindungan dan tujuan utama rumah kediaman, sedangkan pada masa sekarang sudah jauh berbeda karena penghuni bermukim lebih padat. Kini dibutuhkan keamanan untuk rahasia pribadi, sehingga dinding-dinding dibangun. Kini orang membutuhkan kesenangan hidup dengan fasilitas aliran listrik, membutuhkan air sehat, lingkungan sehat dengan drainase dan sebagainya. Penghunitidak dapat membangun rumahnya lagi, karena didahului oleh teknologi dan pengkhususan tukang dan ahli.
2.3   Masa depan
3.         PENGERTIAN RUANG
3.1   Alam
Manusia dan kebudayaannya serta peradaban yang dihasilkan terletak pada alam disekitarnya dengan hukum alamnya. Dari keseimbangan dengan lingkungan sosial-kebudayaan tertentu, kemudian dibuat faktor-faktor lingkungan, serta pembangunan rumah, pondok dan sebagainya. Kualitas perumahan akan meningkat dengan keselarasannya dengan alam sekitar, ketentuan ini akan menjadi dasar ekologi manusia.
3.2   Manusia
Pengertian ruang sejauh berhubungan dengan manusia merupakan sesuatu yang sangat sulit dijabarkan, sama sulitnya dengan pengertian ruang dalam kaitannya dengan masyarakat.
3.3   Masyarakat
Selamanya manusia bekerja dan melakukan sesuatu yang berimbang dengan kemanusiaan dan alam. Kesulitan selalu terdapat pada manusia dan citra dirinya, yakni hubungannya sebagai individu dengan masyarakat, kebudayaan dengan agama. Sebagai keterangan, misalnya kita dapat mengerti bahwa kelaparan yang terdapat diseluruh dunia dapat diubah dengan makanan. Asal ada makanan, maka kelaparan tidak akan ada. Di bidang perumahan, pembangunan dan pemukiman, cara penyelesaian di atas tidak akan berjalan, justru karena perbedaan pengertian pengertian yang begitu beragam di daerah atau negara masing-masing.
3.4   Bangunan

4.       PENGERTIAN UKURAN
4.1   Perbandingan arsitektur alam dan teknik
Arsitektur masa depan harus lebih efisien dengan menggunakan energi yang jauhlebih sedikit. Arsitektur seharusnya lebih biologik.
4.2   Peradaban (sivilisasi) dan kebudayaan

5.       PENGERTIAN FUNGSI
Fungsi menentukan arti. Perlindungan terhadap kehidupan manusia ialah tujuan pembangunan. Fungsi melindungi tidak boleh dicampur dengan fungsionalisme sebagai gaya arsitektur. Pengertian fungsi tentunya jauh lebih luas. Pada alam, semuanya bersifat fungsional, semua mempunyai fungsi, dan jikalau arsitektur biologis dapat diterapkan sebagai semacam arsitektur alam maka semuanya juga berfungsi.
5.1   Situasai dan analisa site
Analisa site sebagai dasar perencanaan tidak mencukupi lagi untuk perencanaan kulit manusia ketiga jika hanya arsitek saja yang menentukan letak site tersebut. Ia membutuhkan bantuan ahli-ahli lain sehingga penilaian atas site bersifat menyeluruh.
5.2   Ruang dan iklim
Bangunan dan konstruksinya dibutuhkan manusia antara lain untuk menghdapi pengaruh iklim. Faktor penting untuk membangun perlindungan terhadap cuaca dan iklim tersebut ialah penyinaran, suhu, kelembaban udara, ventilasi dan sebagainya.
5.3   Energi dan bahan bangunan
5.4   Cara membangun dan konstruksi bangunan
a)      Bagian bangunan utama
b)      Bagian bangunan yang bersifat pelengkap
5.5   Hubungan dan sambungan
Membangun tempat tinggal selalu merupakan usaha merangkai, menyambung, menghubungkan bahan, ruang dan sebagainya. Dengan kata lain sambungan biasanya kita artikan sebagai suatu sambungan mekanik seperti misalnya dua balok kayu yang ditakik sehingga hubungannya erat dan kuat. Sambungan-sambungan kimik atau sambungan-sambungan biologik sampai kini masih jarang digunakan, walaupun sambungan bangunan alam misalnya senua biologik atau kimik.
5.6   Ukuran dan proporsi
1.       Pengalaman dasar visual
2.       Pytagoras
3.       Pytagoras telah berhasil dengan penyelidikan mengenai selingan selaras/harmonis dalam bidang musik

5.7   Ruang dan bentuk
J. A. Scheiderfrankan seorang ahli filsafat penulis buku Geist und form dengan nama samaran Bo Yin Ra mengemukakan tentang arti bentuk sebagai faktor teratur pada jiwa manusia :
“ lingkungan kita harus memperlihatkan bentuk yang kita rasakan sebagai murni dan benar! Jangan kita lupa, bahwa semua lingkungan kita mempengaruhi kita kembali dan membentuk kita! “
6.       PENGERTIAN LINGKUNGAN
6.1   Lingkungan alam
Sifat, cara pemilihan dan pengelolaan atas tanah serta bangunan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, ikut menjadi faktor penentu dalam pembangunan pemukiman maaupun kelangsungan kehidupan manusia sehari-hari.
6.2   Lingkungan sekitar (Lingkungan buatan)
Tuntutan tersebut harus dijawab dengan menggalakkan penggunaan bahan bangunan setempat seperti kayu, bambu, batu kali, tanah liat, tras, pasir, rumbia dan mengurangi penggunaan bahan bangunan seperti semen, asbes semen, plastik, baja, kaca, aluminium dan sebagainya yang penyediannya sangat memboroskan energi dan sumber alam. Arsitektur biologik bukan lagi seni semacam seni patung saja, melainkan terutama mendasar pada penggunaan bahan-bahan bangunan biologik.
6.3   Lingkungan sosial dan ekonomi
7.       BAHAN BANGUNAN BIOLOGIS
7.1   Bahan bangunan yang dapat dibudidayakan lagi
a)      Kayu
b)      Bambu
c)       Rumbia, alang-alang dan ijuk
7.2   Bahan bangunan alam yang dapat digunakan lagi
a)      Tanah, tanah liat dan lempung
b)      Batu alam
7.3   Bahan bangunan alam yang dapat disediakan oleh industrial
a)      Batu buatan yang dibakar (batu merah)
b)      Genting flam dan genting pres
c)       Batu buatan yang tidak dibakar (batako)
8.       PERENCANAAN ARSITEKTUR BIOLOGIS
8.1   Tujuan pembangunan biologis
ARSITEK DAN LINGKUNGAN
1.    PENDAHULUAN
1.1   ARSITEKTUR BIOLOGIK

Arsitektur biologi berarti ilmu penghubung antara manusia dan lingkungannya secara keseluruhan. Titik berat definisi tersebut di atas terletak pada keseluruhan. Hanya penyelesaian secara interdisipliner memungkinkan pengertian sepenuhnya.
Jikalau kemanusiaan dan kebudayaan tidak menjadi pusat pada penyelesaian arsitektur/pembangunan, maka prinsip biologis di abaikan. Bila itu terjadi, arsitektur dan teknik di bidang bangunan perumahan hanya akan membentuk rumah dan tempat kediaman tanpa roh dan jiwa, tanpa ada rasa kemanusiaan. Manusia sebagai penghuni gedung dan bangunan tersebut akan terasing.
Pentingnya arsitektur dan arsitek di cerminkan oleh komposisi dan penghubungan bagian-bagian sebagai sesuatu yang harmonis dan kompleks. Kualitas bangunan dengan bagian-bagian material dan rohani menentukan kualitas lingkungan hidup manusia. Perhatian terhadap tiap-tiap bagian yang memengaruhi kualitas kehidupan, di lakukan oleh arsitektur biologis
1.2   LINGKUNGAN MANUSIA

Jikalau kita membandingkan kualitas lingkungan pada masa lalu dengan keadaan sekarang, maka harus kita akui bahwa kualitasnya makin lama makin menurun.
Kehidupan manusia yang seimbang dengan alam akan membutuhkan pengertian baru bagi istilah-istilah yang ada, seperti misalnya pengertian waktu, ruang, ukuran, fungsi, lingkungan dan sebagainya.
1.3   PENGARUH ENERGI

Salah satu usaha untuk mencapai keseimbangan dengan alam ialah memberikan perhatian pada energi yang dibutuhkan, sebab penggunaan energi yang paling sedikit, juga akan merusak lingkungan manusia paling sedikit. Itu berarti bahwa dalam setiap tindakan membangun, kita membutuhkan perhitungan energi dengan memperhatikan, misalnya:
·         Energi untuk eksploitasi  bahan bangunan
·         Energi untuk persiapan bahan bangunan
·         Energi untuk transportasi bahan bangunan
·         Energi untuk mendirikan gedung
·         Energi untuk memelihara gedung
·         Energi untuk perubahan penggunaan gedung
·         Energi untuk membongkar gedung tersebut dsb.
1.4   TEKNOLOGI PROTEKTIF ( PERLONDUNGAN )

Menurut Prof. H. R. Hugi pada makalahnya Angepesste Technologie fur Entwicklungslander keseimbangan meliputi :
·         Seimbang dengan alam
·         Seimbang dengan manusia
·         Seimbang dengan lingkkungan
2.       PENGERTIAN WAKTU
2.1   SEJARAH

Pembangunan dan kebudayaan merupakan perwujudan sejarah manusia. Terutama pada masa yang lalu pembangunan rumah kediaman berarti tanda kehidupan, berarti aktivitas oleh masyarakat setempat. Kehidupan ditentukan oleh agama, kebudayaan dan masyarakat setempat.
2.2   Waktu sekarang
Waktu sekarang merupakan peralihan antara sejarah masa lampau dan masa depan. Cara membangun sudah berubah. Pada masa lalu atap merupakan perlindungan dan tujuan utama rumah kediaman, sedangkan pada masa sekarang sudah jauh berbeda karena penghuni bermukim lebih padat. Kini dibutuhkan keamanan untuk rahasia pribadi, sehingga dinding-dinding dibangun. Kini orang membutuhkan kesenangan hidup dengan fasilitas aliran listrik, membutuhkan air sehat, lingkungan sehat dengan drainase dan sebagainya. Penghunitidak dapat membangun rumahnya lagi, karena didahului oleh teknologi dan pengkhususan tukang dan ahli.
2.3   Masa depan
3.         PENGERTIAN RUANG
3.1   Alam
Manusia dan kebudayaannya serta peradaban yang dihasilkan terletak pada alam disekitarnya dengan hukum alamnya. Dari keseimbangan dengan lingkungan sosial-kebudayaan tertentu, kemudian dibuat faktor-faktor lingkungan, serta pembangunan rumah, pondok dan sebagainya. Kualitas perumahan akan meningkat dengan keselarasannya dengan alam sekitar, ketentuan ini akan menjadi dasar ekologi manusia.
3.2   Manusia
Pengertian ruang sejauh berhubungan dengan manusia merupakan sesuatu yang sangat sulit dijabarkan, sama sulitnya dengan pengertian ruang dalam kaitannya dengan masyarakat.
3.3   Masyarakat
Selamanya manusia bekerja dan melakukan sesuatu yang berimbang dengan kemanusiaan dan alam. Kesulitan selalu terdapat pada manusia dan citra dirinya, yakni hubungannya sebagai individu dengan masyarakat, kebudayaan dengan agama. Sebagai keterangan, misalnya kita dapat mengerti bahwa kelaparan yang terdapat diseluruh dunia dapat diubah dengan makanan. Asal ada makanan, maka kelaparan tidak akan ada. Di bidang perumahan, pembangunan dan pemukiman, cara penyelesaian di atas tidak akan berjalan, justru karena perbedaan pengertian pengertian yang begitu beragam di daerah atau negara masing-masing.
3.4   Bangunan

4.       PENGERTIAN UKURAN
4.1   Perbandingan arsitektur alam dan teknik
Arsitektur masa depan harus lebih efisien dengan menggunakan energi yang jauhlebih sedikit. Arsitektur seharusnya lebih biologik.
4.2   Peradaban (sivilisasi) dan kebudayaan

5.       PENGERTIAN FUNGSI
Fungsi menentukan arti. Perlindungan terhadap kehidupan manusia ialah tujuan pembangunan. Fungsi melindungi tidak boleh dicampur dengan fungsionalisme sebagai gaya arsitektur. Pengertian fungsi tentunya jauh lebih luas. Pada alam, semuanya bersifat fungsional, semua mempunyai fungsi, dan jikalau arsitektur biologis dapat diterapkan sebagai semacam arsitektur alam maka semuanya juga berfungsi.
5.1   Situasai dan analisa site
Analisa site sebagai dasar perencanaan tidak mencukupi lagi untuk perencanaan kulit manusia ketiga jika hanya arsitek saja yang menentukan letak site tersebut. Ia membutuhkan bantuan ahli-ahli lain sehingga penilaian atas site bersifat menyeluruh.
5.2   Ruang dan iklim
Bangunan dan konstruksinya dibutuhkan manusia antara lain untuk menghdapi pengaruh iklim. Faktor penting untuk membangun perlindungan terhadap cuaca dan iklim tersebut ialah penyinaran, suhu, kelembaban udara, ventilasi dan sebagainya.
5.3   Energi dan bahan bangunan
5.4   Cara membangun dan konstruksi bangunan
a)      Bagian bangunan utama
b)      Bagian bangunan yang bersifat pelengkap
5.5   Hubungan dan sambungan
Membangun tempat tinggal selalu merupakan usaha merangkai, menyambung, menghubungkan bahan, ruang dan sebagainya. Dengan kata lain sambungan biasanya kita artikan sebagai suatu sambungan mekanik seperti misalnya dua balok kayu yang ditakik sehingga hubungannya erat dan kuat. Sambungan-sambungan kimik atau sambungan-sambungan biologik sampai kini masih jarang digunakan, walaupun sambungan bangunan alam misalnya senua biologik atau kimik.
5.6   Ukuran dan proporsi
1.       Pengalaman dasar visual
2.       Pytagoras
3.       Pytagoras telah berhasil dengan penyelidikan mengenai selingan selaras/harmonis dalam bidang musik

5.7   Ruang dan bentuk
J. A. Scheiderfrankan seorang ahli filsafat penulis buku Geist und form dengan nama samaran Bo Yin Ra mengemukakan tentang arti bentuk sebagai faktor teratur pada jiwa manusia :
“ lingkungan kita harus memperlihatkan bentuk yang kita rasakan sebagai murni dan benar! Jangan kita lupa, bahwa semua lingkungan kita mempengaruhi kita kembali dan membentuk kita! “
6.       PENGERTIAN LINGKUNGAN
6.1   Lingkungan alam
Sifat, cara pemilihan dan pengelolaan atas tanah serta bangunan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, ikut menjadi faktor penentu dalam pembangunan pemukiman maaupun kelangsungan kehidupan manusia sehari-hari.
6.2   Lingkungan sekitar (Lingkungan buatan)
Tuntutan tersebut harus dijawab dengan menggalakkan penggunaan bahan bangunan setempat seperti kayu, bambu, batu kali, tanah liat, tras, pasir, rumbia dan mengurangi penggunaan bahan bangunan seperti semen, asbes semen, plastik, baja, kaca, aluminium dan sebagainya yang penyediannya sangat memboroskan energi dan sumber alam. Arsitektur biologik bukan lagi seni semacam seni patung saja, melainkan terutama mendasar pada penggunaan bahan-bahan bangunan biologik.
6.3   Lingkungan sosial dan ekonomi
7.       BAHAN BANGUNAN BIOLOGIS
7.1   Bahan bangunan yang dapat dibudidayakan lagi
a)      Kayu
b)      Bambu
c)       Rumbia, alang-alang dan ijuk
7.2   Bahan bangunan alam yang dapat digunakan lagi
a)      Tanah, tanah liat dan lempung
b)      Batu alam
7.3   Bahan bangunan alam yang dapat disediakan oleh industrial
a)      Batu buatan yang dibakar (batu merah)
b)      Genting flam dan genting pres
c)       Batu buatan yang tidak dibakar (batako)
8.       PERENCANAAN ARSITEKTUR BIOLOGIS
8.1   Tujuan pembangunan biologis
Penyelidikan arsitektur dan pembangunan mempunyai tujuan yang berbeda satu sama lain. Dalam penyelidikan itu biasanya bagian teknik dan ekonomi lebih diutamakan, sekalipun teknik tersebut belum pasti menjadi teknik yang terbaik. Pada umumnya dalam hal-hal dasar dan standar, terutama dibidang bahan, bangunan biologik masih mengalami cacat. Sebenarnya, pada semua penyelidikan seharusnya diperhatikan juga soal psikologi dan ekologi secara indisipliner.
8.2   Bentuk bangunan dan bahan bangunan
Bahan bangunan dan konstruksi bangunan adalah dua unsur pembentuk bangunan. Akan tetapi bentuk bangunanpun ditentukan oleh fungsinya, menurut kebutuhan dasar penghuninya dan cara membangunnya, yaitu cara membatasi ruang tersebut secara konstruktif dengan lantai, dinding, susunan atap dan sebagainya.
8.3   Sistem perencanaan
Perencanaan arsitektur biologik dengan bahan bangunan biologik merupakan suatu lintas ilmu yang melibatkan antara lain insinyur, ahli bangunan dan pemberi tugas (bouwheer). Kerja sama yang baik antara mereka yang terlibat akan memungkinkan optimalisasi dalam perencanaan.
8.4   Arsitektur tradisional
Istilah arsitektur tradisional dapat diartikan sebagai suatu arsitektur yang diciptakan/dilakukan dengan cara yang senantiasa sama sejak beberapa generasi. Dengan demikian, arsitektur tradisional memperlihatkan hubungan manusia dengan sejarahnya dalam bidang bangunan dan permukiman.
8.5   Menuju arsitektur biologis
a)      Pendahuluan
b)      Rudolf Doernach
c)       Peter Schmid
8.6   prospek mendatang


 8.2   Bentuk bangunan dan bahan bangunan
Bahan bangunan dan konstruksi bangunan adalah dua unsur pembentuk bangunan. Akan tetapi bentuk bangunanpun ditentukan oleh fungsinya, menurut kebutuhan dasar penghuninya dan cara membangunnya, yaitu cara membatasi ruang tersebut secara konstruktif dengan lantai, dinding, susunan atap dan sebagainya.
8.3   Sistem perencanaan
Perencanaan arsitektur biologik dengan bahan bangunan biologik merupakan suatu lintas ilmu yang melibatkan antara lain insinyur, ahli bangunan dan pemberi tugas (bouwheer). Kerja sama yang baik antara mereka yang terlibat akan memungkinkan optimalisasi dalam perencanaan.
8.4   Arsitektur tradisional
Istilah arsitektur tradisional dapat diartikan sebagai suatu arsitektur yang diciptakan/dilakukan dengan cara yang senantiasa sama sejak beberapa generasi. Dengan demikian, arsitektur tradisional memperlihatkan hubungan manusia dengan sejarahnya dalam bidang bangunan dan permukiman.
8.5   Menuju arsitektur biologis
a)      Pendahuluan
b)      Rudolf Doernach
c)       Peter Schmid
8.6   prospek mendatang




Tidak ada komentar:

Posting Komentar