Sabtu, 28 Januari 2017

REKLAMASI TELUK JAKARTA, SEBUAH SOLUSI ATAU IRONI (LAGI) ?


Beberapa waktu yang lalu, kita dihebohkan dengan pemberitaan tentang rencana Reklamasi pantai utara jakarta, berbagai pro dan kontra menanggapi isu tersebut. Banyak yang berpendapat bahwa reklamasi tidak tepat dilaksanakan karena selain merusak ekosistem dilaut juga mengancam kehidupan para nelayan di pinggiran pantai, tetapi juga ajang menghamburkan uang negara karena reklamasi merupakan megaproyek yang membutuhkan dana hingga ratusan trilyun rupiah. Tetapi ada juga pakar yang beranggapan bahwa reklamasi tetap harus dilakukan untuk mengantisipasi banjir ibukota yang sudah akut, menciptakan ekosistem baru, perluasan lahan, dsb. Kali ini penulis akan sedikit berbagi beberapa dampak positif dan negatif dari Reklamasi teluk kota jakarta.

Efek dan Kelebihan Reklamasi

Persoalan soal izin dan dampak yang ditimbulkan inilah yang seringkali bikin reklamasi jadi diperdebatkan. Apalagi, isu seputar nggak transparannya proses perizinan pun seringkali bisa bikin masalah tambah keruh. Padahal, jika berjalan dengan baik, reklamasi dapat mengurangi kepadatan penduduk dengan penambahan luas daratan baru.

Perluasan Lahan
Penambahan wilayah diatas laut seringkali jadi solusi kurangnya lahan kosong di perkotaan. Kayak bandara Kansai di Jepang yang sepenuhnya dibangun diatas pulau buatan diatas laut. Hal itu dapat mengatasi masalah kebisingan serta padatnya wilayah sekitar bandara.

Jadi Kawasan Wisata
Daratan hasil reklamasi bukan nggak mungkin bisa disulap jadi surga wisata dan tujuan turis internasional. Buktinya pulau buatan Palm Jumeirah, Jebet Ali, Deira hingga World Seven merupakan tujuan turis paling populer di kota Dubai, Uni Emirat Arab.

Kawasan Konservasi Alam
Reklamasi juga dapat mengembalikan konfigurasi pantai yang terkena abrasi ke bentuk semula. Munculnya potensi variasi flora dan fauna baru, dan lain sebagainya. Seperti kawasan reklamasi Oostvaardesplassen, Belanda dan Semakau Landfill, Singapura. Kawasan itu kini menjadi rumah bagi satwa liar, flora dan fauna baru yang dijaga pertumbuhannya.
Namun, jika dilakukan dengan kurang seksama, reklamasi juga dapat menimbulkan beberapa efek buruk.

Merusak Ekosistem Laut 
Pada beberapa bagian pantai, ekosistem laut seringkali perlu dilestarikan. Jika reklamasi dilakukan ditempat ini, tentunya dapat menghancurkan ekosistem laut yang telah ada. Selain itu juga bisa membahayakan kehidupan satwa laut yang masih berada di wilayah tersebut.

Memicu Perubahan batas Teritorial
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia pernah mengungkapkan bahwa proyek reklamasi pantai Singapura justru menggeser batas teritorial negara tetangganya, termasuk Indonesia.

Eksploitasi Pasir dan Tanah Ilegal
Karena membutuhkan tanah dalam jumlah besar, reklamasi sering memicu penambangan pasir secara ilegal. Bahkan Indonesia pernah mengalami kerugian trilyunan rupiah gara gara penambangan pasir ilegal ini.
(sumber : zetizen.com)

Mungkin dari pemaparan singkat di atas kita dapat sedikit mengambil kesimpulan tentang isu yang terjadi, Mudah-mudahan megaproyek reklamasi teluk jakarta dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah sehingga bisa menjadi sebuah solusi, jika tidak tentu akan menjadi sebuah ironi (lagi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar